Kehilangan uang proyek musik ibukotanya, Durumi pun panik. Para pemain orkestra yang berusaha dia bentuk, semua cabut satu persatu. Durumi yang putus asa pun kemudian merekrut para warga penduduk lokal sekitar yang tidak berpengalaman dalam bermain musik orkestra secara profesional. Malangnya, sang konduktor orkestra, yang direkomendasikan oleh gubernur kota tempat Durumi bekerja, tidak mau bekerjasama sekalipun melihat keadaan ini. Sang konduktor, Maestro Kang, yang juga terkenal dengan perangai “killer”-nya ini hampir saja memutuskan kontrak bila dia tidak sampai tau bahwa jika dia pergi, sang konduktor penggantinya adalah sahabat dan juga rival yang sangat dia benci. Demi mengalahkan kehebatan rivalnya, Maestro Kang, dengan tangan besinya, berusaha membentuk orkestra yang sempurna.
Namun, keadaan tidak berubah menjadi baik. Orkestra yang terdiri dari warga penduduk lokal tanpa pengalaman ini ternyata tidak mampu menghadapi perangai Maestro Kang yang sangat sadis. Belum lagi dengan persoalan kehidupan mereka masing-masing yang turut mempengaruhi performa mereka. Untungnya, Durumi mendapat bantuan dari Kang Gun Woo yang jenius dalam bermusik, mampu menghadapi semua persoalan yang ada hingga saat konser mereka menampilkan Symphony no. 9 karya Beethoven. Apa daya saat konser ini, badai besar pun datang. Peralatan musik mereka terjebak dalam badai dan terancam rusak. Belum lagi tempat konser mereka menjadi tempat penampungan para pengungsi. Hal ini diperparah dengan pecahnya kesatuan antar-anggota orkestra. Bahkan, di detik-detik dimulainya konser, tangan Maestro Kang pun cedera. Mampukah Maestro Kang menyatukan seluruh anggota orkestra yang dipimpinnya? Apakah Durumi mampu tampil dengan baik dalam konser ini dengan pendengarannya yang hampir hilang? Dan apakah Kang Gun Woo mampu membantu Durumi yang juga dicintainya itu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jangan lupa kasih comment yah,, biar tambah rame... ^^